Cari disini

Sabtu, 24 Desember 2016



MAKALAH

SISTIM PEMINDAHAN TENAGA





DI SUSUN
Oleh :

TESA NOVIA GISRA
1306496 / 2013

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

I. KOPLING

1. Pengertian dan fungsi kopling
            Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin ,diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Adapun fungsi kopling, yaitu;
1.untuk memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input transmisi
2.untuk memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,R)
3.untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi perseneling tidak pada posisi netral.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh  sebuah kopling adalah:
1.  Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2.  Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen lain.
3.  Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4.  Mampu mencegah terjadinya beban kejut.


2. Nama & Fungsi Komponen Kopling



a)      Pedal kopling
Fungsi pedal kopling adalah untuk merubah gaya tekanan dari pengemudi untuk diteruskan kedalam master kopling.

b)      Master kopling Atas
Master kopling fungsi utamanya untuk meneruskan tenaga dari pedal kopling ke release kopling, dalam master kopling ini terdapat seal atau perapat karet yang mencegah minyakkopling tidak bocor serta reservoir atau penampung minyak kopling.





c)      Release silinder kopling atau master kopling bawah Release kopling menerima tekanan dari master kopling atas dan meneruskan kedalam garbu pembebas melalui push rod untuk mendorong maju dan membebaskan kopling, sama hal nya dengan master kopling didalam release kopling ini juga terdapat perapat untuk mencegah kebocoran minyak kopling.

d)      Garbu pembebas atau fork kopling
Menerima gaya tekan dari release kopling, garbu pembebas ini dihubungkan dengan release bearing yang akan bergerak maju mundur menekan cover clutch dan membebaskan putaran mesin ketika pedal kopling di injak.

e)      Release bearing Kopling
Merupakan sebuah bantalan berupa bearing atau kolaher yang fungsinya untuk menekan pelat pegas atau diafragma spring pada tutup kopling (cover clutch).

f)       Cover cluth (tutup kopling) Fungsinya sebagai dudukan kampas kopling dan menekan kampas kopling ke fly wheel untuk meneruskan tenaga dari mesin.

g)      Plat Kopling atau Kampas kopling
Kampas kopling atau disc clutch atau Clutch Plate berfungsi untuk meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi, berbentuk piringan yang terbuat dari bahan asbes, kampas kopling atau plat kopling mobil harus diganti jika keausan sudah terasa. Pada plat kopling terdiri dari facing yang berfungsi sebagai bidang gesek yang dikeling pada cushion plate dan berfungsi untuk memperlembut saat kopling berhubungan dan cushion plate dikeling pada disc plate. Pada plat kopling juga terdapat torsion damper atau pegas plat kopling yang berfungsi untuk meredam kejutan ketika kopling berhubungan.


h)      Fly wheel atau Roda Gila
Fly wheel disebut juga roda gila, roda gila berfungsi meneruskan tenaga atau putaran mesin yang selanjutnya diteruskan ke transmisi melalui kampas kopling.


3. Cara kerja kopling
            Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling



Gambar 5 : cara kerja kopling





4. Pemeliharaan Dan Penyetelan  Unit Kopling Dan Komponen Pengoperasian

a.  Pemeliharaan Unit Kopling Dan Komponen Pengoperasian
Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenace bertujuan untuk menjaga kinerja suatu komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau menghindari terjadinya kerusakan pada komponen tersebut. Hal ini tentunya juga diperlukan terhadap unit kopling dan komponen pengoperasiannya.  Hal ini mengingat fungsi dari unit kopling dan komponen pengoperasiannya sangat penting bagi lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya kerusakan pada sistem ini akan berpengaruh terhad ap kinerja kendaraan secara menyeluruh. Proses perawatan unit kopling dan komponen pengoperasiannya sebenarnya tidak terlalu sulit, yaitu melakukan penyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yang menunjukkan bahwa unit  kopling dan  komponen pengoperasiannya mengalami permasalahan.  Penyetelan merupakan prosedur agar suatu sistem dapat bekerja secara optimal.




b. Proses Perawatan Dan Penyetelan Mekanisme Kopling Sistem Hidrolis
Unit kopling dan komponen operasional dengan sistem hidrolis pemeliharaannya agak lebih rumit dibandingkan yang sistem mekanik. Namun demikian masih tergolong sederhana dan mudah. Dalam melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak hidrolis baik kualitas maupun kuantitasnya.  Kualitas terkait dengan berapa lama minyak tersebut telah digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau dapat juga dilihat dari warna minyak hidrolis. Bila sudah berwarna gelap, berarti minyak sudah waktunya diganti. Ini merupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala. Bila sudah pada waktu pengantian, maka minyak perlu diganti dengan yang baru.

c.  Gejala kerusakan kopling
  Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly)
A). Kopling selip
B). Bergetar
C). Gerakan kendaraan yang mengejut
D).suara berisik yang tidak lazim
E). Tidak ada gerakan
Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan atau perbaikannya.


Gejala-gejala  penyebab , perawatan ,dan   perbaikan
1. Kopling slip
* gerak bebas pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
* terdapat oli pada permukaan disc bongkar & bersihkan
*  permukaan disc bergelombang bongkar & gerinda/ ganti
*  pegas kopling lemah bongkar & ganti
*  kabel kopling berkarat  lepas beri oli  lepas & ganti
*  kapas kopling habis bongkar & ganti
2. Kopling bergetar
*  permukaan disc mengkilat perbaiki/ganti
*  terdapat oli pada plat bongkar & bersihkan kopling atau ganti
*  dreg lager menggeser bongkar & lumasi atau ganti
*  pegas kopling lemah bongkar & ganti
*  kelingan kampas lepas bongkar & ganti
*  kontak permukaan disc bongkar & gerinda rusak atau ganti
*  periksa  dudukan mesin  & transmisi ganti atau rusak

3.  Gerakan kendaraan yang terlalu kecil
*  kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal kopling mengejut
*  keausan pada sambungan periksa & ganti pengoperasian kopling
*  kabel kopling memanjang  periksa & ganti
*  minyak rem habis  periksa & isi
4. Suara berisik
*  dreg lager rusak    bongkar & ganti yang tidak lazim
*  pilot bearing rusak    bongkar & ganti
*  kebebasan pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
5. Tidak ada gerakan
*  plat kopling habis    bongkar & ganti
*  kebebasan pedal kopling    stel kebebasan pedal kopling
*  baut pemegang unit rumah bongkar & keraskan kopling kendor




II. TRANSMISI

A. Pengertian Sistem Transmisi
             Transmisi adalah salah satu dari system pemindah tenaga dari mesin ke diferensial kemudian keporos axle yang mengakibatkan roda dapat berputar dan menggerakkan mobil, yang berfungsi mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan perbandingan-perbandingan roda gigi dan untuk mereduksi putaran sehingga diperoleh kesesuaian tenaga mesin dengan beban kendaraan.
Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran rotasi.
Dalam sebuah rangkaian mesin terdapat komponen-komponen pendukung diantaranya transmission input shaft, transmission gear, synchronizer, shift fork, shift lingkage, gear shift lever, transmission case,plate intermediate, output shaft, bearing, extension housing. Case extension adalah suatu perangkat mesin yang mempunyai fungsi sebagai bak transmisi yang menggabungkan semua komponen menjadi satu sehingga terbentuk suatu rangkaian mesin yang bertugas untuk menggerakkan suatu produk kendaraan motor atau mobil.

 Sistim transmisi adalah sistem yang menjadi penghantar energi dari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat diputar dan menggerakkan mobil.
 Sistem pemindah tenaga pada kendaraan Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda diputar antara 0 sampai 2500 rpm. Sekarang ini terdapat dua sistem yang umum, yaitu trasmisi manual dan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang baru dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi.

menggunakan sistem transmisi manual kita tidak perlu menginjak pedal kopling karena pada sistem transmisi ini pedal kopling sudah teratur secara otomatis. Transmisi Otomatis adalah transmisi yang perpindahan giginya berlangsung secara otomatis (pindah dengan sendirinya) berdasarkan besarnya beban mesin (penekanan pedal gas) dan kecepatan kendaraan. Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama:
     1. Torque converter berfungsi sebagai kopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin.
     2. Planetary gear unit berfungsi sebagai mekanisme perubah perbandingan gigi.
     3. Hidraulic control unit berfungsi untuk mengatur saat perpindahan gigi.


B. Prinsip Kerja Transmisi
Transmisi manual dan komponen-komponennya yang akan dibahas dalam makalah ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor. Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yang berfungsi sebagai berikut:
a. Mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/ penggunaan tenaga).
b. Mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin (memalui unit kopling) dengan putaran poros yang keluar dari transmisi.

Pengaturan putaran ini dengan maksud kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan. Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi, poros propeller, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara posisi transmisi manual dan komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan.    

      
C. Macam-Macam Roda gigi
Roda gigi/ gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya. Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara berpasangan dan setiap pasangan terdapat sebuah roda gigi yang menggerakkan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear). Suatu kelompok/ kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu sistem transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut transmission case, atau kadang juga disebut gear box. Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah:
 Macam-macam roda gigi
   1. Roda gigi jenis Spur – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk               roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
   2. Roda gigi jenis Helical – bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).
   3. Roda gigi jenis Double Helical – bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).
   4. Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh).

 
D. Komponen-komponen utama sistem transmisi dan fungsi-fungsinya
1. Sebuah poros dioperasikan dengan kopling yang memutar gigi di dalam gear box.
2. Transmission gear Gigi transmisi Untuk mengubah output gaya torsi yang meninggalkan transmisi.
3. Synchroniser Gigi penyesuai Komponen yang memungkinkan pemindahan gigi pada saat mesin bekerja/ hidup.
4. Shift fork Garpu pemindah Batang untuk memindah gigi atau synchroniser pada porosnya sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/ dipindah.
 5. Shift lingkage Tuas penghubung Batang/ tuas yang menghubungkan tuas persneling dengan shift fork.
6. Gear shift lever Tuas pemindah presnelling Tuas yang memungkinkan sopir memindah gigi transmisi.
7. Transmission case Bak transmisi Sebagai dudukan bearing transmisi dan poros-poros serta sebagai wadah oli/ minyak transmisi.
8. Output shaft Poros output Poros yang mentransfer torsi dari transmisi ke gigi terakhir.
9. Bearing Bantalan/ laker Mengurangi gesekan antara permukaan benda yang berputar di dalam sistem transmisi.
10. Extension housing Pemanjangan bak Melingkupi poros output transmisi dan menahan seal oli belakang. Juga menyokong poros output.

 Perbandingan Gigi Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perbandingan gigi, untuk :
o Merubah momen.
o Merubah kecepatan kendaraan.
o Memungkinkan kendaraan bergerak mundur.
o Memungkinkan kendaaraan diam saat mesin hidup (posisi netral)


III. PROPELLER SHAFT

A. Pengertian Propeller Shaft 

            Propeller shaft atau poros propeller (pada kendaraan FR dan kendaraan 4WD) berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari transmisi ke difrential. Transmisi umumnya terpasang pada chassis frame, sedangkan differential dan sumbu belakang atau rear axle disangga oleh suspensi sejajar dengan roda belakang. Oleh sebap itu posisi diferential terhadap transmisi selalu berubah ubah pada saat kendaraan berjalan, sesuai dengan permukaan jalan dan ukuran beban,

            Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke difrensial dengan lembut tanpa dipengaruhi kondisi permukaan jalan dan ukuran beban kendaraan. Untuk tujuan ini universal joint dipasang pada setiap ujung propeller  shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi. Selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan anatara transmisi dan diferential.
            Biasanya propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki ketahanan terhadap gaya puntiran atau bengkok. Bandul pengimbang atau balance weight dipasang pada bagian luar pipa dengan tujuan untuk keseimbangan pada waktu berputar. Dengan keseimbangan ini diharapkan poros propeller dapat berputar tanpa menghasilkan getaran yang besar atau dengan kata lain dengan lembut. Pada umumnya propeller shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua penghubung yang terpasang pada kedua ujung berbentuk universal joint.

            Didalam poros 
propeller ada komponen utama yang bernama universal joint yang memiliki fungsi untuk meredam perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga. Ada juga slip yoke yang berfungsi untuk menghubungkan poros keluaran transmisi ke sambungan universal (universal joint) depan.

B. Fungsi Poros Propeller

Poros propeller memiliki 2 (dua) fungsi utama: 

            1.   Untuk memindahkan putaran dengan lembut dari transmisi ke differential.
            2. Untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga ke differential pada saat bergerak naik dan   turun dengan lembut, sehingga memberikan kenyamanan dalam berkendara.

Bagian Utama Dan Fungsi Utama Rangkaian Poros Penggerak.

Slip yoke
menghubungkan poros keluaran transmisi ke sambungan universal (universal joint) depan
Front Universal Joint
mengikat slip yoke pada poros penggerak (drive shaft)
Drive shaft
memindahkan gaya putar dari sambungan universal depan ke sambungn universal belakang (rear Universal joint).
Rear Universal Joint
melenturkan sambungan yang menghubungkan sumbu penggerak dengan yoke deferensial
Yoke rear
memegang sambungan universal belakang dan memindahkan gaya putar ke rangkaian gigi sumbu roda belakang

C. Cara Kerja Poros Penggerak

1. Kendaraan Dengan Mesin Depan, Penggerak Roda Depan.
Kendaraan dengan penggerak roda depan tidak memiliki batang penggerak (propeller). Melainkan kendaraan ini memiliki sebuah transaxle yang terdiri dari:
         Kopling (hanya untuk transmisi manual)
         Transmisi (untuk manual dan otomatis)
         Batang defrensial depan (atau setengah batang)
         Bantalan batang
         Sambungan universal kecepatan konstan.
Transaxle dibautkan pada mesin, batang half mengirimkan gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda. Sambungan universal kecepatan konstan dipasangkan pada ujung bagian dalan masing-masing poros
Sambungan kecepatan konstan (KK) memungkinkan batang penggerak melakukan putara dengan sudut yang kecil dan perubahan panjang sesuai gerakan roda mengikuti permukaan jalan.
Sambungan kecepatan konstan berikutnya pada transmisi pada sambungan inboard (sambungan pluge) sambungan ini menggunakan bantalan roll pada ujung batang diteruskan melalui sambungan le "plunge" saat panjang batang berubah.
Sambungan kecepatan konstan pada penghubung (hub) roda adalah sambungan inboard juga sama sambungan burfiekd, sambungan ini bersifat tetap diam san tidak berubah panjangnya.
Sambungan kecepatan konstan;
         Membawa gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda yang bersentuhan dengan jalan
         Meneruskan gerakan kemudi sebaik mungkin pada gerakan kendaraan naik atau turun.

Gambar Poros penggerak dari penggerak roda depan
2. Kendaraan Dengan Mesin Didepan, Penggerak Roda Belakang
            Gaya putar atau gerakan dari batang output transmisi kesumbu belakang dilakukan pada batang penggerak (batang propeller atau batang tail). Sumbu batang kendaraan bergerak naik atau tutun, relatif terhadap transmisi dan batang penggerak harus memeindahkan gaya putar melalui berbagai perubahan sudut dan panjang.
            Sambungan universal dan slip yoke (lihat gambar 4 bawah) dapat melakukan penyesuaian yang dibututhkan sebagai akibat perubahan tempat yang dilalui kendaran selaam berjalan. Ini mungkin dilakukan karena sambungan universal memungkinkan 2 (dua) batang bergerak dalam sudut yang berbeda satu dengan yang lain. Sebagai contoh, bila kendaraan menumbuk gundukan/benjolan dijalan, sudut belakang ditekan keatas dan relatif terhadap bodi mobil. Sambungan universal memungkinkan jalur penggerak tetap pada posisi melentur tanpa menyebabkan kerusakan pada batang penggerak.
            Dalam keadaan yang sama, slip yoke atau sambungan slip yang  terpasang pada batang output transmisi memungkinkan adanya perubahan kecil pada panjang penggerak dengan meluncur kedalam atau keluar dari trasnmisi.


Gambar Bentuk rangkaian batang propeller
3. Kendaraan Dengan Penggerak Empat Roda

Gambar Jalur penggerak pada penggerak empat roda
            Kendaraan-kendaraan yang lebih kecil dengan penggerak empat roda menggunakan pengaturan jalur penggerak yang mirip dengan kendaraan dengan mesin dibelakang,  Kendaraan dengan penggerak roda depan telah dijelaskan diatas, tetapi dengan tambahan pada batang output yang diperpanjang hingga sumbu depan.
            Kendaraan dengan penggerak empat roda memiliki jalur penggerak pada kedua sumbu kendaraan depan dan belakang.  Serupa dengan rangkaian sumbu belakang kendaraan yang konvensional.  Pada sumbu belakang dan sedikit berbeda unit sumbu pada bagian depan.  Sumbu penggerak depan harus meemiliki fasilitas untuk mengemudikan kendaraan. Dua sumbu pemindahan gaya putar dari transmisi dilewatkan unit deferensial dan batang sumbu untuk menggerakkan empat roda kendaraan.

Gambar 4WD Front Propeller Shaf


IV. DIFFERENTIAL
A. Pengertian differential
            Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda yang sebelumnya melewati transmisi dan propeller shaft . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu  gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol . Adapun komponen - komponen utama gardan adalah sebagai berikut :
·         Final gear : terdiri atas ring gear dan drive pinion . 
·         Differential gear : terdiri atas pinion gear , side gear dan differential carrier.
            Ukuran dari sebuah differential atau gardan menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan, mobil bertenaga diesel yang memiliki tubuh yang kekar memiliki gardan yang kekar, kuat, dan bandel. Sedangkan untuk mobil non komersial yang bertubuh lebih dinamis seperti minibus dan sedan memiliki gardan yang lebih kecil dan imut namun dalam proses pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan keduanya memiliki kemampuan yang sama sama baik.

(Untuk saat ini gardan juga telah digunakan pada kendaraan roda tiga seperti becak komersial), berikut adalah fungsi dari differential atau gardan;

•           Merubah arah putaran mesin : Sebagaimana Anda ketahui bahwa posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan . Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda ( yaitu maju ke depan ) .

•           Memperbesar momen : Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen . Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil , sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat - lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm , berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar , maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. Di sisnlah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.

•           Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok : Pada saat mobil berbelok , putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama , sehingga mobil dapat membelok dengan baik.

   B. Komponen-komponen differential dan fungsinya

No.
Nama Komponen
Fungsi dan Kondisi
1.
Side Gear

Side gear di-spline ke sun gear shaft. Pinion gear akan meng­gerakkan side gear sehingga sun gear shaft akan berputar.
Kondisi: Masih Bagus
2.
Pinion Gear

Pinion gear atau spider gear bergerak berrotasi dan berrevolusi mengikuti putaran spider shaft dan memindahkan tenaga dari differential case ke side gear dan kemudian ke sun shaft. Pinion gear akan berputar berrotasi (berputar pada sumbunya) hanya pada saat berbelok atau slip, sehingga putaran roda kiri dan kanan akan berbeda
Kondisi: Masih Bagus
3.
Spider Shaft


Spider shaft digerakkan oleh differential case dan berfungsi sebagai tempat dudukan pinion gear
Kondisi: Masih Bagus.
4.
Bevel Gear

Bevel gear berfungsi sebagai carrier pada diferensial group
Kondisi: Masih Bagus
5.
Bevel Gear Shaft

Bevel gear shaft / drive pinion berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari propeller shaft menuju ke bevel gear.
Kondisi: Masih Bagus
6.
Differential Case

Differential case assembly berfungsi sebagai  tempat untuk melindungi komponen-komponen dari differential group dan sebagai carrier. Bevel ring gear di baut dengan case assembly. Case assembly akan memutarkan spider shaft dan pinion gear yang bersilangan dengan side gear untuk memutar­kan final drive sun shaft.
Kondisi: Masih Bagus
7.
Axel Housing

Axel housing berfungsi sebagai rumah atau tempat untuk melindungi komponen dari differential group dan differential gear set.
Kondisi: Masih Bagus


C. Cara kerja Differential
Ø                          Pada saat jalan lurus.
Selama kendaraan berjalan lurus, poros roda-roda belakang akan diputar oleh drive pinion melalui ring gear differential case, roda-roda gigi differential pinion Shaft, roda-roda gigi differential pinion,gigi side gear tidak berputar , tetap terbawa kedalam putaran ring gear. dengan demikian putaran pada roda kiri dan kanan sama.


Ø                         Pada saat membelok.
Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan. Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear. Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan putaran ring gear.






D. Langkah pemeriksaan / analisa

1.    Memeriksa  Keausan pada  bevel gear
   Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah aus, sebaiknya dig anti.Hasil : bevel shaft gear masih bagus (Visual )

2.    Memeriksa keausan pada side gear
    Memeriksa keausan pada side gear. Jika gear pada side sudah aus, sebaiknya segera diganti. Hasil : side gear masih bagus (Visual)

3.    Memeriksa keausan pada bevel gear shaft / Drive Pinion
   Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah aus, sebaiknya dig anti.Hasil : bevel shaft gear masih bagus (Visual )

4.    Memeriksa ketirusan pada spider shaft
    Memeriksa ketirusan pada spider shaft. Jika shaft pada spider telah bengkok, sebaiknya    segera diganti.Hasil : spider shaft masih bagus ( Visual)

5.    Memeriksa keausan pada pinion gear
    Memeriksa keausan pada pinion gear. Bila gear pada pinion sudah aus, sebaiknya segera diganti. Hasil : pinion gear masih bagus (Visual)
6.    Memeriksa kerusakan pada differential case.
Memeriksa keausan pada pinion gear.
Bila gear pada pinion sudah aus, sebaiknya segera diganti.
Hasil : pinion gear masih bagus (Visual)