Cari disini
Rabu, 28 Desember 2016
Sabtu, 24 Desember 2016
MAKALAH
SISTIM PEMINDAHAN
TENAGA
DI SUSUN
Oleh :
TESA NOVIA GISRA
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
I. KOPLING
1. Pengertian dan fungsi kopling
Kopling adalah satu bagian yang
mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin ,diesel dan jenis lainnya di mana
penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Adapun fungsi
kopling, yaitu;
1.untuk
memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input transmisi
2.untuk
memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,R)
3.untuk
memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi
perseneling tidak pada posisi netral.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi
oleh sebuah kopling adalah:
1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang
diakibatkan oleh gerakan dari elemen lain.
3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau
lebih.
4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut.
2. Nama & Fungsi Komponen Kopling
a)
Pedal
kopling
Fungsi pedal kopling adalah untuk merubah gaya tekanan dari pengemudi untuk diteruskan kedalam master kopling.
Fungsi pedal kopling adalah untuk merubah gaya tekanan dari pengemudi untuk diteruskan kedalam master kopling.
b)
Master
kopling Atas
Master kopling fungsi utamanya untuk meneruskan tenaga dari pedal kopling ke release kopling, dalam master kopling ini terdapat seal atau perapat karet yang mencegah minyakkopling tidak bocor serta reservoir atau penampung minyak kopling.
Master kopling fungsi utamanya untuk meneruskan tenaga dari pedal kopling ke release kopling, dalam master kopling ini terdapat seal atau perapat karet yang mencegah minyakkopling tidak bocor serta reservoir atau penampung minyak kopling.
c)
Release
silinder kopling atau master kopling bawah Release
kopling menerima tekanan dari master kopling atas dan meneruskan kedalam garbu
pembebas melalui push rod untuk mendorong maju dan membebaskan kopling, sama
hal nya dengan master kopling didalam release kopling ini juga terdapat perapat
untuk mencegah kebocoran minyak kopling.
d)
Garbu
pembebas atau fork kopling
Menerima gaya tekan dari release kopling, garbu pembebas ini dihubungkan dengan release bearing yang akan bergerak maju mundur menekan cover clutch dan membebaskan putaran mesin ketika pedal kopling di injak.
Menerima gaya tekan dari release kopling, garbu pembebas ini dihubungkan dengan release bearing yang akan bergerak maju mundur menekan cover clutch dan membebaskan putaran mesin ketika pedal kopling di injak.
e)
Release
bearing Kopling
Merupakan sebuah bantalan berupa bearing atau kolaher yang fungsinya untuk menekan pelat pegas atau diafragma spring pada tutup kopling (cover clutch).
Merupakan sebuah bantalan berupa bearing atau kolaher yang fungsinya untuk menekan pelat pegas atau diafragma spring pada tutup kopling (cover clutch).
f)
Cover
cluth (tutup kopling) Fungsinya sebagai dudukan kampas
kopling dan menekan kampas kopling ke fly wheel untuk meneruskan tenaga dari
mesin.
g)
Plat
Kopling atau Kampas kopling
Kampas kopling atau disc clutch atau Clutch Plate berfungsi untuk meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi, berbentuk piringan yang terbuat dari bahan asbes, kampas kopling atau plat kopling mobil harus diganti jika keausan sudah terasa. Pada plat kopling terdiri dari facing yang berfungsi sebagai bidang gesek yang dikeling pada cushion plate dan berfungsi untuk memperlembut saat kopling berhubungan dan cushion plate dikeling pada disc plate. Pada plat kopling juga terdapat torsion damper atau pegas plat kopling yang berfungsi untuk meredam kejutan ketika kopling berhubungan.
Kampas kopling atau disc clutch atau Clutch Plate berfungsi untuk meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi, berbentuk piringan yang terbuat dari bahan asbes, kampas kopling atau plat kopling mobil harus diganti jika keausan sudah terasa. Pada plat kopling terdiri dari facing yang berfungsi sebagai bidang gesek yang dikeling pada cushion plate dan berfungsi untuk memperlembut saat kopling berhubungan dan cushion plate dikeling pada disc plate. Pada plat kopling juga terdapat torsion damper atau pegas plat kopling yang berfungsi untuk meredam kejutan ketika kopling berhubungan.
h)
Fly wheel
atau Roda Gila
Fly wheel disebut juga roda gila, roda gila berfungsi meneruskan tenaga atau putaran mesin yang selanjutnya diteruskan ke transmisi melalui kampas kopling.
Fly wheel disebut juga roda gila, roda gila berfungsi meneruskan tenaga atau putaran mesin yang selanjutnya diteruskan ke transmisi melalui kampas kopling.
3. Cara kerja kopling
Cara
kerja kopling adalah apabila mesin berputar,
dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini
dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros
roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga
dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros
tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya,
apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna
mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling
akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling
tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan
slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya
secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros
utama persneling
Gambar 5 : cara kerja kopling
4. Pemeliharaan Dan
Penyetelan Unit Kopling Dan Komponen
Pengoperasian
a. Pemeliharaan
Unit Kopling Dan Komponen Pengoperasian
Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenace
bertujuan untuk menjaga kinerja suatu komponen kendaraan tetap baik, dan
mencegah atau menghindari terjadinya kerusakan pada komponen tersebut. Hal ini
tentunya juga diperlukan terhadap unit kopling dan komponen
pengoperasiannya. Hal ini mengingat
fungsi dari unit kopling dan komponen pengoperasiannya sangat penting bagi
lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya kerusakan pada sistem ini akan
berpengaruh terhad ap kinerja kendaraan secara menyeluruh. Proses perawatan
unit kopling dan komponen pengoperasiannya sebenarnya tidak terlalu sulit,
yaitu melakukan penyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yang
menunjukkan bahwa unit kopling dan komponen pengoperasiannya mengalami
permasalahan. Penyetelan merupakan
prosedur agar suatu sistem dapat bekerja secara optimal.
b. Proses Perawatan Dan Penyetelan
Mekanisme Kopling Sistem Hidrolis
Unit kopling dan komponen operasional dengan sistem hidrolis
pemeliharaannya agak lebih rumit dibandingkan yang sistem mekanik. Namun
demikian masih tergolong sederhana dan mudah. Dalam melakukan pemeliharaan,
perlu memeriksa kondisi minyak hidrolis baik kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas terkait dengan berapa lama minyak
tersebut telah digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya
atau dapat juga dilihat dari warna minyak hidrolis. Bila sudah berwarna gelap,
berarti minyak sudah waktunya diganti. Ini merupakan salah satu unsur
pemeliharaan berkala. Bila sudah pada waktu pengantian, maka minyak perlu
diganti dengan yang baru.
c. Gejala kerusakan kopling
Gejala-gejala
berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling
set (clutch assembly)
A).
Kopling selip
B).
Bergetar
C).
Gerakan kendaraan yang mengejut
D).suara
berisik yang tidak lazim
E).
Tidak ada gerakan
Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab,
dan proses perawatan atau perbaikannya.
Gejala-gejala
penyebab , perawatan ,dan
perbaikan
1. Kopling slip
*
gerak bebas pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
*
terdapat oli pada permukaan disc bongkar & bersihkan
* permukaan disc bergelombang bongkar &
gerinda/ ganti
* pegas kopling lemah bongkar & ganti
* kabel kopling berkarat lepas beri oli lepas & ganti
* kapas kopling habis bongkar & ganti
2. Kopling bergetar
* permukaan disc mengkilat perbaiki/ganti
* terdapat oli pada plat bongkar &
bersihkan kopling atau ganti
* dreg lager menggeser bongkar & lumasi
atau ganti
* pegas kopling lemah bongkar & ganti
* kelingan kampas lepas bongkar & ganti
* kontak permukaan disc bongkar & gerinda
rusak atau ganti
* periksa
dudukan mesin & transmisi
ganti atau rusak
3. Gerakan kendaraan
yang terlalu kecil
* kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal
kopling mengejut
* keausan pada sambungan periksa & ganti
pengoperasian kopling
* kabel kopling memanjang periksa & ganti
* minyak rem habis periksa & isi
4. Suara berisik
* dreg lager rusak bongkar & ganti yang tidak lazim
* pilot bearing rusak bongkar & ganti
* kebebasan pedal kopling stel kebebasan
berlebihan pedal kopling
5. Tidak ada gerakan
* plat kopling habis bongkar & ganti
* kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal kopling
* baut pemegang unit rumah bongkar &
keraskan kopling kendor
II. TRANSMISI
A. Pengertian
Sistem Transmisi
Transmisi
adalah salah satu dari system pemindah tenaga dari mesin ke diferensial
kemudian keporos axle yang mengakibatkan roda dapat berputar dan menggerakkan
mobil, yang berfungsi mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan
kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan
perbandingan-perbandingan roda gigi dan untuk mereduksi putaran sehingga
diperoleh kesesuaian tenaga mesin dengan beban kendaraan.
Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya
digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan
putaran rotasi.
Dalam sebuah rangkaian mesin terdapat komponen-komponen pendukung diantaranya transmission input shaft, transmission gear, synchronizer, shift fork, shift lingkage, gear shift lever, transmission case,plate intermediate, output shaft, bearing, extension housing. Case extension adalah suatu perangkat mesin yang mempunyai fungsi sebagai bak transmisi yang menggabungkan semua komponen menjadi satu sehingga terbentuk suatu rangkaian mesin yang bertugas untuk menggerakkan suatu produk kendaraan motor atau mobil.
Dalam sebuah rangkaian mesin terdapat komponen-komponen pendukung diantaranya transmission input shaft, transmission gear, synchronizer, shift fork, shift lingkage, gear shift lever, transmission case,plate intermediate, output shaft, bearing, extension housing. Case extension adalah suatu perangkat mesin yang mempunyai fungsi sebagai bak transmisi yang menggabungkan semua komponen menjadi satu sehingga terbentuk suatu rangkaian mesin yang bertugas untuk menggerakkan suatu produk kendaraan motor atau mobil.
Sistim transmisi
adalah sistem yang menjadi penghantar energi dari mesin ke diferensial dan as.
Dengan memutar as, roda dapat diputar dan menggerakkan mobil.
Sistem pemindah tenaga pada kendaraan
Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil
merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara
600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda diputar antara 0 sampai 2500 rpm. Sekarang
ini terdapat dua sistem yang umum, yaitu trasmisi manual dan transmisi
otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara
kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang baru
dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi.
menggunakan sistem transmisi manual kita tidak perlu
menginjak pedal kopling karena pada sistem transmisi ini pedal kopling sudah
teratur secara otomatis. Transmisi Otomatis adalah transmisi yang perpindahan
giginya berlangsung secara otomatis (pindah dengan sendirinya) berdasarkan
besarnya beban mesin (penekanan pedal gas) dan kecepatan kendaraan. Transmisi
otomatis terdiri dari 3 bagian utama:
1. Torque converter berfungsi
sebagai kopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin.
2.
Planetary gear unit berfungsi sebagai mekanisme perubah perbandingan gigi.
3. Hidraulic control unit berfungsi
untuk mengatur saat perpindahan gigi.
B. Prinsip Kerja Transmisi
Transmisi manual dan komponen-komponennya yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor. Transmisi
manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga
dari sebuah kendaraan, yang berfungsi sebagai berikut:
a.
Mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga
(mesin) ke roda kendaraan (pemakai/ penggunaan tenaga).
b.
Mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin (memalui unit kopling) dengan
putaran poros yang keluar dari transmisi.
Pengaturan putaran ini dengan maksud kendaraan mampu
bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan. Sistem pemindah tenaga
secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi, poros propeller,
defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara posisi transmisi manual dan
komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem
pemindah tenaga pada kendaraan.
C. Macam-Macam Roda gigi
Roda gigi/ gears adalah roda yang terbuat dari besi yang
mempunyai gerigi pada permukaannya. Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga
dapat bekerja secara berpasangan dan setiap pasangan terdapat sebuah roda gigi
yang menggerakkan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven
gear). Suatu kelompok/ kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu
sistem transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang
disebut transmission case, atau kadang juga disebut gear box. Beberapa macam
desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah:
Macam-macam roda gigi
1. Roda gigi jenis Spur – bentuk
giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda
gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
2. Roda gigi jenis Helical – bentuk
giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang
tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).
3. Roda gigi jenis Double Helical –
bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap
atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).
4. Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya
lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap
kedudukan titik porosnya (Constant mesh).
D.
Komponen-komponen utama sistem transmisi dan fungsi-fungsinya
1. Sebuah
poros dioperasikan dengan kopling yang memutar gigi di dalam gear box.
2. Transmission gear Gigi transmisi Untuk mengubah output gaya
torsi yang meninggalkan transmisi.
3. Synchroniser Gigi penyesuai Komponen yang memungkinkan
pemindahan gigi pada saat mesin bekerja/ hidup.
4. Shift
fork Garpu pemindah Batang untuk memindah gigi atau synchroniser pada porosnya
sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/ dipindah.
5. Shift lingkage Tuas penghubung Batang/ tuas yang
menghubungkan tuas persneling dengan shift fork.
6. Gear shift lever Tuas pemindah presnelling Tuas yang
memungkinkan sopir memindah gigi transmisi.
7. Transmission case Bak transmisi Sebagai dudukan bearing
transmisi dan poros-poros serta sebagai wadah oli/ minyak transmisi.
8. Output shaft Poros output Poros yang mentransfer torsi dari
transmisi ke gigi terakhir.
9. Bearing Bantalan/ laker Mengurangi gesekan antara permukaan
benda yang berputar di dalam sistem transmisi.
10. Extension housing Pemanjangan bak Melingkupi poros output
transmisi dan menahan seal oli belakang. Juga menyokong poros output.
Perbandingan Gigi Transmisi digunakan untuk
mengatasi hal ini dengan cara merubah perbandingan gigi, untuk :
o
Merubah momen.
o
Merubah kecepatan kendaraan.
o
Memungkinkan kendaraan bergerak mundur.
o
Memungkinkan kendaaraan diam saat mesin hidup (posisi netral)
III.
PROPELLER SHAFT
A. Pengertian Propeller Shaft
Propeller shaft atau poros propeller (pada kendaraan FR dan kendaraan 4WD) berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari transmisi ke difrential. Transmisi umumnya terpasang pada chassis frame, sedangkan differential dan sumbu belakang atau rear axle disangga oleh suspensi sejajar dengan roda belakang. Oleh sebap itu posisi diferential terhadap transmisi selalu berubah ubah pada saat kendaraan berjalan, sesuai dengan permukaan jalan dan ukuran beban,
Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke difrensial dengan lembut tanpa dipengaruhi kondisi permukaan jalan dan ukuran beban kendaraan. Untuk tujuan ini universal joint dipasang pada setiap ujung propeller shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi. Selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan anatara transmisi dan diferential.
Biasanya
propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki ketahanan terhadap
gaya puntiran atau bengkok. Bandul pengimbang atau balance weight dipasang pada
bagian luar pipa dengan tujuan untuk keseimbangan pada waktu berputar. Dengan
keseimbangan ini diharapkan poros propeller dapat berputar tanpa menghasilkan
getaran yang besar atau dengan kata lain dengan lembut. Pada umumnya propeller
shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua penghubung yang terpasang pada
kedua ujung berbentuk universal joint.
Didalam poros propeller ada komponen utama yang bernama universal joint yang memiliki fungsi untuk meredam perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga. Ada juga slip yoke yang berfungsi untuk menghubungkan poros keluaran transmisi ke sambungan universal (universal joint) depan.
Didalam poros propeller ada komponen utama yang bernama universal joint yang memiliki fungsi untuk meredam perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga. Ada juga slip yoke yang berfungsi untuk menghubungkan poros keluaran transmisi ke sambungan universal (universal joint) depan.
B. Fungsi
Poros Propeller
Poros
propeller memiliki 2 (dua) fungsi utama:
1. Untuk memindahkan putaran dengan lembut dari transmisi ke differential.
2. Untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga ke differential pada saat bergerak naik dan turun dengan lembut, sehingga memberikan kenyamanan dalam berkendara.
1. Untuk memindahkan putaran dengan lembut dari transmisi ke differential.
2. Untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga ke differential pada saat bergerak naik dan turun dengan lembut, sehingga memberikan kenyamanan dalam berkendara.
Bagian Utama Dan Fungsi
Utama Rangkaian Poros Penggerak.
Slip yoke
|
menghubungkan
poros keluaran transmisi ke sambungan universal (universal joint) depan
|
Front Universal
Joint
|
mengikat slip yoke
pada poros penggerak (drive shaft)
|
Drive shaft
|
memindahkan gaya
putar dari sambungan universal depan ke sambungn universal belakang (rear
Universal joint).
|
Rear Universal
Joint
|
melenturkan
sambungan yang menghubungkan sumbu penggerak dengan yoke deferensial
|
Yoke rear
|
memegang sambungan
universal belakang dan memindahkan gaya putar ke rangkaian gigi sumbu roda
belakang
|
C. Cara Kerja Poros
Penggerak
1. Kendaraan Dengan
Mesin Depan, Penggerak Roda Depan.
Kendaraan dengan penggerak roda
depan tidak memiliki batang penggerak (propeller). Melainkan kendaraan ini
memiliki sebuah transaxle yang terdiri dari:
Kopling (hanya untuk
transmisi manual)
Transmisi (untuk
manual dan otomatis)
Batang defrensial
depan (atau setengah batang)
Bantalan batang
Sambungan universal
kecepatan konstan.
Transaxle dibautkan pada mesin,
batang half mengirimkan gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda. Sambungan universal
kecepatan konstan dipasangkan pada ujung bagian dalan masing-masing poros
Sambungan kecepatan konstan (KK) memungkinkan batang penggerak melakukan
putara dengan sudut yang kecil dan perubahan panjang sesuai gerakan roda
mengikuti permukaan jalan.
Sambungan kecepatan konstan
berikutnya pada transmisi pada sambungan inboard (sambungan pluge) sambungan
ini menggunakan bantalan roll pada ujung batang diteruskan melalui sambungan le
"plunge" saat panjang batang berubah.
Sambungan kecepatan konstan pada
penghubung (hub) roda adalah sambungan inboard juga sama sambungan burfiekd,
sambungan ini bersifat tetap diam san tidak berubah panjangnya.
Sambungan kecepatan konstan;
Membawa gaya putar
dari mesin dan transmisi ke roda yang bersentuhan dengan jalan
Meneruskan gerakan
kemudi sebaik mungkin pada gerakan kendaraan naik atau turun.
Gambar Poros
penggerak dari penggerak roda depan
2. Kendaraan Dengan
Mesin Didepan, Penggerak Roda Belakang
Gaya putar atau
gerakan dari batang output transmisi kesumbu belakang dilakukan pada batang
penggerak (batang propeller atau batang tail). Sumbu batang
kendaraan bergerak naik atau tutun, relatif terhadap transmisi dan batang
penggerak harus memeindahkan gaya putar melalui berbagai perubahan sudut dan
panjang.
Sambungan
universal dan slip yoke (lihat gambar 4 bawah) dapat melakukan penyesuaian yang
dibututhkan sebagai akibat perubahan tempat yang dilalui kendaran selaam
berjalan. Ini mungkin dilakukan karena sambungan universal memungkinkan 2 (dua)
batang bergerak dalam sudut yang berbeda satu dengan yang lain. Sebagai contoh, bila kendaraan menumbuk
gundukan/benjolan dijalan, sudut belakang ditekan keatas dan relatif terhadap
bodi mobil. Sambungan universal memungkinkan jalur penggerak tetap pada posisi
melentur tanpa menyebabkan kerusakan pada batang penggerak.
Dalam keadaan yang sama,
slip yoke atau sambungan slip yang
terpasang pada batang output transmisi memungkinkan adanya perubahan
kecil pada panjang penggerak dengan meluncur kedalam atau keluar dari
trasnmisi.
Gambar Bentuk
rangkaian batang propeller
3. Kendaraan Dengan
Penggerak Empat Roda
Gambar Jalur
penggerak pada penggerak empat roda
Kendaraan-kendaraan
yang lebih kecil dengan penggerak empat roda menggunakan pengaturan jalur
penggerak yang mirip dengan kendaraan dengan mesin dibelakang, Kendaraan dengan penggerak roda depan telah
dijelaskan diatas, tetapi dengan tambahan pada batang output yang diperpanjang hingga
sumbu depan.
Kendaraan
dengan penggerak empat roda memiliki jalur penggerak pada kedua sumbu kendaraan
depan dan belakang. Serupa dengan
rangkaian sumbu belakang kendaraan yang konvensional. Pada sumbu belakang dan sedikit berbeda unit
sumbu pada bagian depan. Sumbu penggerak
depan harus meemiliki fasilitas untuk mengemudikan kendaraan. Dua sumbu
pemindahan gaya putar dari transmisi dilewatkan unit deferensial dan batang
sumbu untuk menggerakkan empat roda kendaraan.
Gambar 4WD Front Propeller Shaf
IV. DIFFERENTIAL
A. Pengertian differential
Differential
atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke
poros roda yang sebelumnya melewati transmisi dan propeller shaft . Sekedar
untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses
pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang
kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan
untuk memutar poros engkol . Adapun komponen - komponen utama gardan adalah
sebagai berikut :
· Final gear : terdiri
atas ring gear dan drive pinion .
· Differential gear :
terdiri atas pinion gear , side gear dan differential carrier.
Ukuran dari sebuah differential atau
gardan menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan, mobil bertenaga diesel
yang memiliki tubuh yang kekar memiliki gardan yang kekar, kuat, dan bandel.
Sedangkan untuk mobil non komersial yang bertubuh lebih dinamis seperti minibus
dan sedan memiliki gardan yang lebih kecil dan imut namun dalam proses
pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan keduanya memiliki
kemampuan yang sama sama baik.
(Untuk saat ini
gardan juga telah digunakan pada kendaraan roda tiga seperti becak komersial),
berikut adalah fungsi dari differential atau gardan;
• Merubah arah putaran mesin :
Sebagaimana Anda ketahui bahwa posisi mesin pada mobil untuk truck atau
khusunya mobil yang menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang
ke depan . Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah
putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi
searah dengan arah putaran roda ( yaitu maju ke depan ) .
• Memperbesar momen : Momen adalah
tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol mempunyai
tenaga atau momen . Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah
kecil , sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti
kita ketahui bahwa selambat - lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan
minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600
kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm ,
berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros
engkol ini menjadi besar , maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus
diperlambat. Di sisnlah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol
tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat
bergerak atau berjalan.
• Membedakan putaran roda kiri dan
kanan saat membelok : Pada saat mobil berbelok , putaran roda bagian dalam
cenderung lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan
agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara
yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah
gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama , sehingga mobil dapat
membelok dengan baik.
B. Komponen-komponen
differential dan fungsinya
No.
|
Nama Komponen
|
Fungsi dan Kondisi
|
1.
|
Side Gear
|
Side gear di-spline ke sun gear shaft. Pinion gear akan menggerakkan side gear sehingga sun gear shaft akan berputar.
Kondisi:
Masih Bagus
|
2.
|
Pinion Gear
|
Pinion gear atau spider gear bergerak berrotasi dan
berrevolusi mengikuti putaran spider
shaft dan memindahkan tenaga dari differential case ke side
gear dan kemudian ke sun
shaft. Pinion gear akan berputar berrotasi (berputar pada sumbunya)
hanya pada saat
berbelok atau slip, sehingga putaran roda kiri dan kanan akan berbeda
Kondisi:
Masih Bagus
|
3.
|
Spider Shaft
|
Spider
shaft digerakkan
oleh differential case dan
berfungsi sebagai tempat dudukan pinion
gear
Kondisi:
Masih Bagus.
|
4.
|
Bevel Gear
|
Bevel gear berfungsi sebagai carrier
pada diferensial group
Kondisi: Masih Bagus
|
5.
|
Bevel Gear Shaft
|
Bevel gear shaft / drive pinion
berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari propeller shaft menuju ke bevel
gear.
Kondisi: Masih Bagus
|
6.
|
Differential Case
|
Differential case assembly berfungsi sebagai tempat untuk melindungi komponen-komponen
dari differential group dan sebagai
carrier. Bevel ring gear di baut dengan case assembly. Case assembly akan memutarkan spider shaft dan pinion gear yang bersilangan dengan
side gear untuk memutarkan final drive sun shaft.
Kondisi: Masih Bagus
|
7.
|
Axel Housing
|
Axel housing berfungsi sebagai
rumah atau tempat untuk melindungi komponen dari differential group dan
differential gear set.
Kondisi: Masih Bagus
|
C. Cara kerja
Differential
Ø
Pada saat jalan lurus.
Selama
kendaraan berjalan lurus, poros roda-roda belakang akan diputar oleh drive
pinion melalui ring gear differential case, roda-roda gigi differential pinion
Shaft, roda-roda gigi differential pinion,gigi side gear tidak berputar , tetap
terbawa kedalam putaran ring gear. dengan demikian putaran pada roda kiri dan
kanan sama.
Ø
Pada saat membelok.
Pada
saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda
kanan. Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan
berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri,
sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran
side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear. Hal ini dapat dikatakan
bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan putaran ring
gear.
D. Langkah pemeriksaan / analisa
1. Memeriksa Keausan pada
bevel gear
Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah aus, sebaiknya dig anti.Hasil : bevel shaft gear masih bagus (Visual )
Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah aus, sebaiknya dig anti.Hasil : bevel shaft gear masih bagus (Visual )
2.
Memeriksa keausan pada side gear
Memeriksa keausan pada side gear. Jika gear pada side sudah aus, sebaiknya segera diganti. Hasil : side gear masih bagus (Visual)
Memeriksa keausan pada side gear. Jika gear pada side sudah aus, sebaiknya segera diganti. Hasil : side gear masih bagus (Visual)
3.
Memeriksa keausan pada bevel gear shaft / Drive Pinion
Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah aus, sebaiknya dig anti.Hasil : bevel shaft gear masih bagus (Visual )
Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah aus, sebaiknya dig anti.Hasil : bevel shaft gear masih bagus (Visual )
4.
Memeriksa ketirusan pada spider shaft
Memeriksa ketirusan pada spider shaft. Jika shaft pada spider telah bengkok, sebaiknya segera diganti.Hasil : spider shaft masih bagus ( Visual)
Memeriksa ketirusan pada spider shaft. Jika shaft pada spider telah bengkok, sebaiknya segera diganti.Hasil : spider shaft masih bagus ( Visual)
5.
Memeriksa keausan pada pinion gear
Memeriksa keausan pada pinion gear. Bila gear pada pinion sudah aus, sebaiknya segera diganti. Hasil : pinion gear masih bagus (Visual)
Memeriksa keausan pada pinion gear. Bila gear pada pinion sudah aus, sebaiknya segera diganti. Hasil : pinion gear masih bagus (Visual)
6.
Memeriksa kerusakan pada differential case.
Memeriksa
keausan pada pinion gear.
Bila
gear pada pinion sudah aus, sebaiknya segera diganti.
Hasil
: pinion gear masih bagus (Visual)
Langganan:
Postingan (Atom)